HUKUM BACAAN KUAT SELAIN AZAN YANG MENGGANGGU ORANG LAIN

Pertanyaan: 

Belakangan ini ada protes terhadap bacaan keras selain azan yang dibesar-besarkan di masjid. Katanya, hal ini mengganggu orang di sekitarnya. Isu ini memicu kemarahan sebagian umat Islam yang merasa mempertahankan masjid. Bagaimana pandangan Dr. MAZA tentang ini? – Nasir, Penang.

Dijawab oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

Jawaban: 

Saya ingin mengomentari sedikit tentang masalah bacaan-bacaan selain azan yang diputar dengan pengeras suara sehingga mengganggu banyak orang. Bacaan ini sering membingungkan non-Muslim, membuat mereka mengira itu azan. Beberapa orang mencoba mempertahankan praktik ini dengan alasan bahwa itu adalah bacaan Al-Quran atau dzikir yang patut dihormati. Mereka beranggapan bahwa tindakan keras mereka dalam hal ini adalah 'perjuangan untuk mempertahankan Islam'. 

Saya ingin mengomentari hal ini sebagai berikut:

  1. Dalam Islam, yang diperbolehkan diangkat suaranya hanyalah azan sesuai syariat. Selain itu, tidak ada dalil yang memerintahkan kita untuk memperkuat suara hingga mengganggu orang lain. Bahkan, Nabi ﷺ melarang perbuatan semacam itu. Keamanan dan ketenangan orang lain harus dijaga dalam Islam, kecuali dalam keadaan tertentu yang diizinkan oleh syariat.

  2. Meskipun membaca Al-Quran dan dzikir adalah amal yang baik, kita tidak boleh memaksa orang lain mendengarnya. Mungkin orang lain ingin membacanya sendiri, sedang melakukan salat sunnah sendirian di rumahnya, atau ingin membacanya di waktu lain, atau mereka sedang sakit, memiliki anak kecil yang sedang tidur, atau bukan Muslim, atau sedang ada urusan kerja yang tidak boleh diganggu dengan suara keras, dan sebagainya. Bayangkan jika orang lain membalas dengan memainkan bacaan Al-Quran atau ceramah yang keras di arah rumah orang yang memperbesar suara bacaan tersebut, mengganggu urusan orang yang ada di dalam rumahnya? Pasti dia juga tidak setuju jika anak kecilnya terganggu atau orang sakit tidak bisa istirahat atau urusan kerja tidak mendapat perhatian. Mengapa dia melakukan hal yang sama pada orang lain?